Sesaat bagi yang Meracau
Untuk yang mencari wangi di kerah bajunya;
yang berhias sungai di ujung matanya;
dan yang menyulam lemas lipatan seribunya.
Lihatlah: Aku!
Kuceritakan tuhanmu kepada mereka
kekamuan yang menjunjung tanah
mengakar di batin dan
pedihnya kedap di hulu
Belakangan ini aku jadi saksi
para penyetir waktu memilih mundur
terhantui kelam sosok
yang matinya pun mungkin sudah lupa
Menghina tanpa berarah
Laju serapah menusuk tanpa tumpuan
Sejatinya
Hunianmu tidak kekal
Lepaslah!