Archive for 2015

[**] - [**]

Aku ingin meledak.
Aku ingin terbakar dalam gelap.
Aku ingin gila.
Aku ingin merasa.
Merasa yang bukan kamu.
Tolong.

----------------------------------------

Aku bosan dengan rasa ini;
rasa yang selalu menyela di baris-baris yang hampir tuntas
Di antara syair-syair yang tercekat di ujung lidah
Di tengah-tengah penawar yang lalu sesak dengan racun.

Yang selalu beriak lagi setiap dua angka mengimbasi peluh
meski jauh;
jauh;
j   a     u       h
sekali.

----------------------------------------

(Walau telah jadi keyakinanku bahwa darimu tak ada acuh)
tapi tetap saja ada mohon yang tersirat: jangan takut.

Aku bukan iri.
Aku bukan sakit.
Aku hanya aku, yang luluh akan kamu.

-18 Februari 2015
fUcK yOu why is the word 'fuck' so nice sorry i'm not native to it
and god i thought i could write but then this thing above happened. hell yeah to word vomits

5

Serapih mentari putih yang tadi malam sirna
Sesuci itu pula aku mendamba
Aku merasakan matanya menjagaku tidur
Mencuri masa yang menjelma mati
Seakan kebencian itu nyata dan sakti

Tidakkah kau merasakan?
Selangkah lagi aku di sini
habis sudah elok yang kusimpan
Sudah selayaknya aku meratakannya dengan arah
Senyap menjadi batin,
dari batin menjadi di kalkir

Serampangan aku mencura laut
Kudidik dia dengan manis dan buih
Meninggalkan bayangkan yang menjulang
Menguning dan memerah semuanya, segalanya
Seperti lelah telah diputuskan Bumi
Jawabmu menjadi tanya yang semata
bagai ranting-ranting yang dalam diamnya pun
aku mendengarnya bersuara

Kembalilah ke ruang peraduanmu
di mana kamu tumbuh selagi malu
Baginya yang menjalin sunyi di keraguan
Kamulah bualan suci berkisahkan angan

Jatinangor, 13 November 2014
word vomit yang pada akhirnya menarik arti

Powered by Blogger.