5

by Unknown

Serapih mentari putih yang tadi malam sirna
Sesuci itu pula aku mendamba
Aku merasakan matanya menjagaku tidur
Mencuri masa yang menjelma mati
Seakan kebencian itu nyata dan sakti

Tidakkah kau merasakan?
Selangkah lagi aku di sini
habis sudah elok yang kusimpan
Sudah selayaknya aku meratakannya dengan arah
Senyap menjadi batin,
dari batin menjadi di kalkir

Serampangan aku mencura laut
Kudidik dia dengan manis dan buih
Meninggalkan bayangkan yang menjulang
Menguning dan memerah semuanya, segalanya
Seperti lelah telah diputuskan Bumi
Jawabmu menjadi tanya yang semata
bagai ranting-ranting yang dalam diamnya pun
aku mendengarnya bersuara

Kembalilah ke ruang peraduanmu
di mana kamu tumbuh selagi malu
Baginya yang menjalin sunyi di keraguan
Kamulah bualan suci berkisahkan angan

Jatinangor, 13 November 2014
word vomit yang pada akhirnya menarik arti